Tuesday, November 10, 2009

KONEKSI JARINGAN HSPA+ TELKOMSEL



Sebelum membahas apa itu HSPA+, perlu disini di ulas juga perkembangan koneksi sebelumya yaitu HSDPA yang sudah familiar buat kita semua.

HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).

HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.

Kecepatan unduh data

  • Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps.
  • Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
  • Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps.

Kelebihan HSDPA

Kelebihan HSDPA adalah mengurangi tertundanya pengunduhan data (delay) dan memberikan umpan balik yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses Internet kecepatan tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau mengunduh audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya biaya layanan mobile data secara signifikan.

Seiring dengan penambahan frekuensi 3G dan kesiapan network Telkomsel dalam memandu industri selular memasuki babakan baru era mobile broadband, kemarin, Telkomsel secara resmi meluncurkan proyek Next Generation Flash.

Next Generation Flash merupakan proyek peningkatan teknologi jaringan Telkomsel dari sebelumnya HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) 7,2 Mbps ke teknologi HSPA+ (High Speed Packet Access +), di mana teknologi wireless broadband ini mampu menghadirkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps.

Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Peluncuran proyek ini merupakan bagian dari rangkaian upaya Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile broadband yang lebih berkualitas. Upaya kami ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki babakan baru era layanan mobile broadband.”

“Untuk itu, seiring dimulainya babakan baru era layanan mobile broadband yang ditandai dengan penambahan frekuensi 3G, Telkomsel berkomitmen penuh untuk menyiapkan seluruh jaringan telekomunikasi dengan menghadirkan bandwith dengan kapasitas jaringan yang mampu melayani hingga 16 juta pelanggan data hingga akhir tahun, serta didukung jaringan 3G terluas dengan sekitar 4.000 Node B atau BTS 3G yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dari Sumatera hingga wilayah Indonesia Timur,” tegas Sarwoto.

Telkomsel memperoleh tambahan frekuensi 3G yang ditandai dengan dikeluarkannya surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tanggal 1 September 2009 nomor: 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 tentang Penetapan Alokasi Tambahan Blok Pita Frekuensi Radio, Besaran Tarif dan Skema Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz.

Dengan tambahan frekuensi 3G yang baru, Telkomsel mampu menambah kapasitas jaringan untuk layanan data serta melakukan evolusi dengan melanjutkan roadmap ke teknologi HSPA dan HSPA+, di mana kini pengguna layanan mobile broadband dapat merasakan pengalaman baru memanfaatkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps.
Melalui penggelaran proyek Next Generation Flash ini, pelanggan kartuHALO akan diprioritaskan untuk memperoleh akses data berupa kemudahan mendapat koneksi dan kecepatan akses yang lebih tinggi dibanding pelanggan prabayar. Dengan adanya prioritas ini, maka secara otomatis pelanggan kartuHALO mendapat kemungkinan lebih besar untuk memperoleh kecepatan maksimal dari teknologi HSPA+.

Untuk tahap awal, teknologi HSPA+ tersedia bagi pelanggan di Jakarta dan selanjutnya hingga akhir tahun ini bertahap akan hadir di Yogyakarta, Semarang, Medan, dan Surabaya. Pelanggan di kota-kota lainnya juga secara bertahap akan dapat mengoptimalkan kecepatan akses data layanan ini sehingga pada tahun 2010 total 24 kota di seluruh Indonesia sudah terlayani teknologi wireless broadband ini.

“Proyek Next Generation Flash ini selain merupakan bagian dari tanggung jawab bisnis sebagai pemimpin di industri selular Indonesia, juga sebagai wujud kepedulian Telkomsel untuk selalu siap memandu industri ini menghadapi perkembangan evolusi teknologi terkini. Momentum ini merupakan bagian dari proses panjang dan menyeluruh dalam rangka memandu industri memasuki babakan baru mobile broadband. Pengimplementasian proyek ini menjadi salah satu bagian dari alokasi investasi Telkomsel tahun ini yang besarnya Rp 13 triliun,” ungkap Sarwoto.

Komitmen kuat Telkomsel dalam menyukseskan kehadiran layanan 3G dan mobile broadband di Indonesia sangat jelas terlihat, mulai dari sukses uji coba layanan 3G pertama di Indonesia 26 Mei 2005 yang dilanjutkan peluncuran secara komersial 14 September 2006, rollout jaringan 3G secara cepat, serta banyaknya ragam konten layanan 3G. Dan tentunya yang utama adalah konsistensi kelanjutan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta yang akan datang adalah uji coba Long Term Evolution (LTE), di mana dengan teknologi ini layanan data dapat diakses dengan kecepatan hingga 100 Mbps.

Kini jumlah pengguna Telkomsel Flash meningkat 700 persen menjadi 1,4 juta dibanding jumlah di awal tahun 2009 yang hanya 200.000. Diperkirakan pada tahun 2010 jumlah pelanggan mobile selular di Indonesia akan menembus angka 150 juta dan pengguna internet 50 juta. Mobile selular dan internet akan berkonvergensi, di mana kehadiran mobile wireless internet broadband menjadi solusi para pengguna internet yang mempunyai tingkat mobilitas tinggi dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Potensi pengguna mobile broadband diperkirakan mencapai 5 – 6 juta di akhir 2010.
Melalui penggelaran proyek Next Generation Flash ini, pelanggan kartuHALO akan diprioritaskan untuk memperoleh akses data berupa kemudahan mendapat koneksi dan kecepatan akses yang lebih tinggi dibanding pelanggan prabayar. Dengan adanya prioritas ini, maka secara otomatis pelanggan kartuHALO mendapat kemungkinan lebih besar untuk memperoleh kecepatan maksimal dari teknologi HSPA+.

Untuk tahap awal, teknologi HSPA+ tersedia bagi pelanggan di Jakarta dan selanjutnya hingga akhir tahun ini bertahap akan hadir di Yogyakarta, Semarang, Medan, dan Surabaya. Pelanggan di kota-kota lainnya juga secara bertahap akan dapat mengoptimalkan kecepatan akses data layanan ini sehingga pada tahun 2010 total 24 kota di seluruh Indonesia sudah terlayani teknologi wireless broadband ini.

“Proyek Next Generation Flash ini selain merupakan bagian dari tanggung jawab bisnis sebagai pemimpin di industri selular Indonesia, juga sebagai wujud kepedulian Telkomsel untuk selalu siap memandu industri ini menghadapi perkembangan evolusi teknologi terkini. Momentum ini merupakan bagian dari proses panjang dan menyeluruh dalam rangka memandu industri memasuki babakan baru mobile broadband. Pengimplementasian proyek ini menjadi salah satu bagian dari alokasi investasi Telkomsel tahun ini yang besarnya Rp 13 triliun,” ungkap Sarwoto.

Komitmen kuat Telkomsel dalam menyukseskan kehadiran layanan 3G dan mobile broadband di Indonesia sangat jelas terlihat, mulai dari sukses uji coba layanan 3G pertama di Indonesia 26 Mei 2005 yang dilanjutkan peluncuran secara komersial 14 September 2006, rollout jaringan 3G secara cepat, serta banyaknya ragam konten layanan 3G. Dan tentunya yang utama adalah konsistensi kelanjutan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta yang akan datang adalah uji coba Long Term Evolution (LTE), di mana dengan teknologi ini layanan data dapat diakses dengan kecepatan hingga 100 Mbps.

Kini jumlah pengguna Telkomsel Flash meningkat 700 persen menjadi 1,4 juta dibanding jumlah di awal tahun 2009 yang hanya 200.000. Diperkirakan pada tahun 2010 jumlah pelanggan mobile selular di Indonesia akan menembus angka 150 juta dan pengguna internet 50 juta. Mobile selular dan internet akan berkonvergensi, di mana kehadiran mobile wireless internet broadband menjadi solusi para pengguna internet yang mempunyai tingkat mobilitas tinggi dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Potensi pengguna mobile broadband diperkirakan mencapai 5 – 6 juta di akhir 2010.


Sumber : wikipedia dan bisnisnews.

2 comments:

evdo said...

nice info
makasih sudah di share :)

irfan said...

@ Evdo : sama sama ... terimaksih sudah berkunjung.

Post a Comment

Mohon tinggalkan jejak Sobat, dengan memberikan komentar. Trimakasih.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting